bisnismindset.com – Program akselerator dampak yang dipimpin oleh Unilever; Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (UK FCDO); serta Ernst & Young (EY) – TRANSFORM, telah memberikan hibah sebesar Rp6,8 miliar kepada tiga perusahaan rintisan (start up) Indonesia. Pemberian hibah tersebut merupakan bagian dari TRANSFORM BESTARI Challenge yang bekerja sama dengan SDGs Financing Hub – Sekretariat Nasional SDGs. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong munculnya start up visioner yang mampu memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan sosial dan lingkungan.
“Kami sangat gembira melihat bagaimana Sekretariat Nasional SDGs memainkan peran penting dalam memperkuat ekosistem investasi berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan kurasi dan pengembangan pipeline proyek berdampak untuk mencapai SDGs di Indonesia,” ungkap Ketua Tim Pelaksana Nasional SDGs sekaligus Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati, dalam keterangan pers, Sabtu (12/10/2024).
Vivi juga menambahkan bahwa TRANSFORM adalah mitra strategis dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan, meningkatkan akses masyarakat pada layanan kesehatan berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Dominic Jermey juga menyatakan bahwa pendanaan katalis yang diberikan oleh Pemerintah Inggris melalui TRANSFORM memiliki peran penting dalam membantu perusahaan rintisan yang berada pada tahap awal untuk mengatasi hambatan dalam mengembangkan bisnisnya.
“Tujuan kami adalah untuk menemukan solusi inovatif yang dapat memberikan dampak positif bagi tantangan global dan meningkatkan potensi mereka untuk berkembang dan berinvestasi lebih lanjut. Dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia, kami berharap dapat memperdalam kemitraan di berbagai bidang, termasuk di sektor kesehatan dan pertanian, untuk kepentingan masyarakat dan planet kita, sambil membawa kemakmuran dan perdamaian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Tiga start up yang terpilih dari 137 partisipan telah menawarkan solusi inovatif untuk melindungi lingkungan, memulihkan alam, dan menyediakan akses layanan kesehatan melalui digitalisasi. Para start up tersebut telah melewati proses seleksi yang meliputi penyusunan konsep dan proposal model bisnis yang mencantumkan target dampak positif yang ingin dicapai.
Partner EY Indonesia Monika Prasodjo juga mengatakan bahwa pemilihan kandidat pemenang dari banyak usaha rintisan yang mendaftar bukanlah tugas yang mudah. Namun, dia menambahkan bahwa proposal yang diajukan oleh para pemenang sangat menonjol, terlihat dari komitmen mereka untuk menangani perubahan sosial dan lingkungan melalui model bisnis yang berkelanjutan.
“EY berkomitmen untuk menciptakan dampak bagi masyarakat dan kelestarian lingkungan melalui program EY Ripples. TRANSFORM, yang merupakan bagian dari EY Ripples, telah memberi kami kesempatan untuk membuktikan komitmen kami dalam mendukung keberlanjutan tersebut,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan