Bisnismindset.com – Kementerian Pertanian ( Kementan ) kini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk bergabung menjadi brigade swasembada pangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan sekaligus mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Menurut Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, proses pendaftaran menjadi brigade pangan sangatlah mudah. Calon petani hanya perlu mengunjungi Dinas Pertanian baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi.
“Dari sana, mereka akan diarahkan kepada pendamping atau mentor dari Kementan,” ujar Idha pada Kamis (21/11/2024) saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pembukaan workshop manajemen pendampingan brigade swasembada.
Idha juga menambahkan bahwa selain mengunjungi Dinas Pertanian, para calon petani juga harus memenuhi kriteria yang ditetapkan, seperti jujur, memiliki prinsip, dan komitmen untuk meningkatkan produktivitas pangan.
Sebanyak 23 ribu orang telah mendaftar untuk menjadi bagian dari brigade swasembada pangan ini dari berbagai latar belakang. Mereka nantinya akan didampingi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah disiapkan khusus untuk mengawal produksi pangan swasembada dan juga sebagai lumbung pangan dunia.
“Kami mencari orang-orang yang jujur, memiliki prinsip, dan berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas. Nanti, setiap brigade pangan akan mengelola lahan seluas 200 hektare melalui sistem kemitraan,” jelas Idha.
Idha juga menyebutkan bahwa setiap petani berpotensi mendapatkan pendapatan lebih dari 10 juta rupiah per bulan. Angka tersebut berasal dari pembagian hasil antara lapangan usaha dan petani, dengan harga jual gabah kering giling (GKG) mencapai Rp6000 per kilogram.
“Ini bukanlah gaji, tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp 6000 per kilogram. Selain itu, akan ada pembagian lain seperti 20 persen dari lapangan usaha. Jadi, kami sudah menghitung bahwa setiap anggota brigade swasembada pangan bisa mendapatkan pendapatan sekitar 10 juta rupiah,” ungkapnya.
Idha juga menegaskan bahwa semua pendapatan tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah yang telah menyediakan skema pertanian modern untuk mengurangi biaya produksi hingga 50 persen. Pemerintah juga memberikan hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok brigade swasembada pangan.
“Pemerintah juga memberikan dukungan berupa benih dan pupuk untuk mendukung jalannya produksi brigade swasembada pangan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan